Bank
Sampah atau Komunitas Sampah adalah komunitas yang berdikari di Kali Pucung
Sanan Kulon, Blitar. Pergerakannya yang sederhana namun berdampak besar pada
lingkungan. Komunitas yang terhitung muda ini terus berbenah diri seiring
berjalan dan terus menyadarkan masyarakat akan dampak sampah pada lingkungan.
Aliran
sungai yang menyumbat dan bertambahnya sampah setiap hari serta kepercayaan
diri serta kebanggaan masyarakat membuang sampah di aliran-aliran sungai
membuat sekumpulan Karang Taruna desa Kali Pucung bergerak. Bermodalkan gerobak
bersesek bambu, mereka laksana prajurit yang siap perang dengan tank dan
senapan di tangannya. Ya, melawan kolotnya masyarakat dan sudut pandang yang
bobrok.
Butuh
waktu yang tak sebentar untuk menyadarkan masyarakat yang terlanjur di didik
membuang SAMPAH TIDAK PADA TEMPATNYA. Bahkan tak jarang dari masyarakat kolot
yang mencaci maki pergerakan sederhana ini. Perkumpulan Karang Taruna yang
digawangi Wawan, acap kali di anggap sebagai perkumpulan pemuda ndak bener, minum-minum
terus mabuk, balapan dan masih banyak lagi. “ ya masyarakat kan memandang
sekilas saja mas, mereka gak ngerti kalau yang dikerjain karang taruna itu
lebih berat. La wong ngresik i regetane wong sak RT” ungkap Mamik anggota
Komunitas Sampah. Mamik juga menambahkan pergerakan bersih-bersih lingkungan
yang ia lakukan juga membutuhkan beban mental dan moral. Bagaimana tidak,
sebagian masyarakat setuju namun juga tak sedikit yang menolak pergerakan ini.
Entah
apa yang masyarakat pikirkan. Coba anda bayangkan, pergerakan yang jelas-jelas
positif ditentang namun pergerakan yang jelas merugikan sebelah pihak dan
berujung penggusuran dengan dalih kemakmuran berkedok politik di puja-puja bak
berhala. Zaman Edan.
Tak
ada pergerakan yang sia-sia, pada akhirnya aliran sungai yang awalnya tersumbat
kini mengalir lancar. Enam puluh Kepala Keluarga yang berdomisili di desa Kali
Pucung pun menggunakan jasa Karang Taruna untuk membersihkan sampah
dirumah-rumah mereka. Bukan perkara ekonomi dan duit belaka mereka mau mengerjakan
semua ini. Pikiran sederhana akan bersihnya alam dan memanfaatkan sampah
menjadi barang berguna adalah kunci kegigihan Komunitas Sampah. Dari sampah
menjadi Kompos, menjadi PRAKARYA, menjadi BARANG SIAP GUNA, dan masih banyak
lainnya.
“
Lingkungan bersih mencerminkan pola pikir masyarakatnya ”
Selayang Pandang Bali Latar #2
February 19, 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar