Kamis, 19 Februari 2015

resik-resik ( SAMPAH )

Bank Sampah atau Komunitas Sampah adalah komunitas yang berdikari di Kali Pucung Sanan Kulon, Blitar. Pergerakannya yang sederhana namun berdampak besar pada lingkungan. Komunitas yang terhitung muda ini terus berbenah diri seiring berjalan dan terus menyadarkan masyarakat akan dampak sampah pada lingkungan.
Aliran sungai yang menyumbat dan bertambahnya sampah setiap hari serta kepercayaan diri serta kebanggaan masyarakat membuang sampah di aliran-aliran sungai membuat sekumpulan Karang Taruna desa Kali Pucung bergerak. Bermodalkan gerobak bersesek bambu, mereka laksana prajurit yang siap perang dengan tank dan senapan di tangannya. Ya, melawan kolotnya masyarakat dan sudut pandang yang bobrok.
Butuh waktu yang tak sebentar untuk menyadarkan masyarakat yang terlanjur di didik membuang SAMPAH TIDAK PADA TEMPATNYA. Bahkan tak jarang dari masyarakat kolot yang mencaci maki pergerakan sederhana ini. Perkumpulan Karang Taruna yang digawangi Wawan, acap kali di anggap sebagai perkumpulan pemuda ndak bener, minum-minum terus mabuk, balapan dan masih banyak lagi. “ ya masyarakat kan memandang sekilas saja mas, mereka gak ngerti kalau yang dikerjain karang taruna itu lebih berat. La wong ngresik i regetane wong sak RT” ungkap Mamik anggota Komunitas Sampah. Mamik juga menambahkan pergerakan bersih-bersih lingkungan yang ia lakukan juga membutuhkan beban mental dan moral. Bagaimana tidak, sebagian masyarakat setuju namun juga tak sedikit yang menolak pergerakan ini.
Entah apa yang masyarakat pikirkan. Coba anda bayangkan, pergerakan yang jelas-jelas positif ditentang namun pergerakan yang jelas merugikan sebelah pihak dan berujung penggusuran dengan dalih kemakmuran berkedok politik di puja-puja bak berhala. Zaman Edan.
Tak ada pergerakan yang sia-sia, pada akhirnya aliran sungai yang awalnya tersumbat kini mengalir lancar. Enam puluh Kepala Keluarga yang berdomisili di desa Kali Pucung pun menggunakan jasa Karang Taruna untuk membersihkan sampah dirumah-rumah mereka. Bukan perkara ekonomi dan duit belaka mereka mau mengerjakan semua ini. Pikiran sederhana akan bersihnya alam dan memanfaatkan sampah menjadi barang berguna adalah kunci kegigihan Komunitas Sampah. Dari sampah menjadi Kompos, menjadi PRAKARYA, menjadi BARANG SIAP GUNA, dan masih banyak lainnya.

“ Lingkungan bersih mencerminkan pola pikir masyarakatnya ”


Selayang Pandang Bali Latar #2

February 19, 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar