Senin, 16 Maret 2015

AGRARIS = KORUPSI BENGIS

. . .sebuah gelisah hati, pikiran, dan rasa sederhana dari balik cendela bambu yang kusang. . .

Banyak orang bilang bahwa negara kita Agraris
Namun rakyat menjerit dan semakin dibuat Mringis
Banyak orang bilang lahan kita dipenuhi Padi
Namun nyatanya semua harga semakin Tinggi dan penuh obral Janji
Banyak orang bilang lumbung kita sesak akan Beras
Namun nyatanya petani semakin di Peras
Banyak orang bilang hukum negara kita Adil
Gombal belaka, kelakar sederhana
Maling teri dipukuli dan dijatuhi hukuman mati
Namun korupsi diberi remesi dan di puji-puji seperti kotoran BAB!
Orang susah bukan semakin susah namun MATI dengan nafas yang terengah-engah
Kau bilang semua demi perubahan ?
Kau bilang semua demi keadilan ?
Kucing yang baru melahirkan anaknya pun tahu betul ini tidak seperti isi otakmu.
Jangan bertanya kenapa RASKIN yang dibagi ke masyarakat ditukar beras layak makan,
Jangan bertanya kenapa orang miskin enggan berobat dengan embel-embel gratis,
Ku yakin kau pasti tahu jawabnya,. Jika tidak carilah tahu jawabnya

Bukan, bukan aku tak suka
Tapi kontrol sosialmu yang tak ada
Kau berpikir bagus tapi bawahanmu yang membrangus
Kau kucurkan dana dari uang rakyat
Tapi orang-orang di gedung itu masih saja mencacat
Kau suruh kami bayar pajak untuk kemakmuran dan kesejahteraan
Namun mereka rapat sambil kleleran macam TIKUS kurang kerjaan
Sampai kapan semua ini terjadi ?
Entahlah.
Aku hanya diam dan terus menatap dari balik cendela tak beruji ini



dari kamar kotak

Bali Latar #2 JAGONGAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar